OLEH NIZAAR KINSELLA PENYUSUN M. RHEZA PRADITA
Chelsea hanya pernah memenangkan satu gelar liga tertinggi dan lima piala sepanjang sejarah mereka sebelum Petr Cech datang ke Stamford Bridge pada 2004. Dengan mahar £7 juta, Cech yang masih berusia 21 tahun bukanlah satu-satunya pemain yang didatangkan pada musim panas. Kala itu, Roman Abramovich dan uangnya sedang bekerja untuk mengubah wajah sepakbola Inggris selamanya.
Kiper muda itu harus memperebutkan posisi kiper utama dengan Carlo Cudicini, sang pemain terbaik The Blues dua tahun sebelumnya. Meski begitu, dia melakukannya dengan mudah dan segera membuktikan dirinya bukan hanya sebagai kiper terbaik di klub, tetapi juga yang terbaik di Liga Primer Inggris.
24 clean sheet yang dia catatkan pada musim 2004/05 masih menjadi rekor Liga Primer hingga sekarang. Saat itu, sang pemain Republik Ceko sukses menjadi garis terakhir pertahanan pasukan Jose Mourinho yang tak dapat ditembus. Chelsea dan Cech sukses meraih gelar Liga Primer berturut-turut dan memaksa Sir Alex Ferguson untuk meningkatkan standar permainan Manchester United.
Momen terpenting bagi Cech bukan terjadi di sepakbola Inggris, tetapi di Eropa, di mana dia jadi penyelamat dalam perpanjangan waktu ketika mampu menggagalkan penalti mantan rekan setimnya Arjen Robben di final Liga Champions 2012 melawan Bayern Munich. Pertandingan di Munich berakhir 1-1 setelah 120 menit, dan dia menjadi pahlawan utama, tentunya bersama Didier Drogba, setelah menyelamatkan dua penalti lagi pada babak adu penalti.
Chelsea menjadi klub London pertama yang memenangkan Liga Champions saat itu, dan Cech kini memiliki kesempatan untuk mengakhiri kariernya dengan satu lagi trofi Eropa, hanya saja kali ini lawannya adalah The Blues.
Mampu berbicara dalam lima bahasa, dia selalu hadir bagi para rekan setimnya ketika dibutuhkan. Cech mampu menunjukkan kepemimpinan sejati dan dikagumi oleh semua yang pernah bertemu dengannya. Mantan kiper Chelsea Matej Delac meyakini bahwa Cech adalah kiper terbaik yang pernah bermain di EPL, meskipun ada lebih banyak hal yang ditawarkan dari yang terlihat di lapangan.
“Petr banyak membantu saya, terutama dua tahun pertama ketika saya tiba,” ujarnya kepada Goal. “Semuanya baru bagi saya dan tidak mudah beradaptasi dengan sepakbola Inggris ketika Anda berasal dari divisi bawah di Kroasia. Jadi dia membantu saya dengan saran dan segalanya."
“Dia bahkan mencarikan saya klub [untuk dipinjamkan] di Republik Ceko. Dialah yang menemukan klub bagi saya. Ya, dia banyak membantu saya. Saya masih berhubungan dengannya. Dia adalah orang yang sangat penting dalam karier saya.”
Salah satu kritik yang dilayangkan pada Cech dan juga pemain hebat Chelsea lain seperti John Terry dan Frank Lampard adalah bahwa mereka menggunakan player power untuk menyingkirkan manajer Chelsea yang tidak mereka sukai.
Namun, Lampard, yang baru saja mencapai final play-off Championship bersama Derby County di musim pertamanya sebagai manajer, membantah adanya penyalahgunaan player power di Chelsea seperti yang dituduhkan banyak pihak.
“Intinya adalah menciptakan atmosfer ruang ganti yang punya keinginan nyata untuk menjadi pemenang,” jelasnya kepada Goal. “Tentu itulah yang saya ingikan di ruang ganti, sebagai manajer sekarang. Menyebut bahwa masalah di Chelsea adalah player power adalah pendapat yang lemah."
“Chelsea adalah klub yang telah berganti-ganti manajer. Ini adalah klub yang menuntut hasil. Saya pikir memang benar, mereka memiliki cara kerja tersendiri. Sebagai mantan pemain Chelsea, satu-satunya hal yang membuat saya khawatir adalah apakah saya berada dalam kondisi terbaik tiap pekan untuk masuk Starting XI?
“Itulah yang dikhawatirkan John Terry, Didier Drogba, Michael Ballack, Petr Cech, dan Ashley Cole. Mereka semua profesional hebat. Kami memiliki tim yang sangat kuat, yang bekerja sekeras mungkin. Itu [player power] bukan sesuatu yang nyata dan hanya tuduhan dari media," imbuhnya.
Rentetan gelar dan prestasi Cech selama kariernya patut ditiru. Empat gelar Liga Primer, lima Piala FA, tiga Piala Liga, satu Liga Champions, satu Liga Europa, satu kejuaraan U-21 UEFA, rekor 124 caps untuk Republik Ceko, sembilan kali penghargaan Pemain Terbaik tahunan di negaranya, rekor 202 clean sheet Liga Primer – dan seterusnya.
Cech pensiun pada Rabu (29/5) besok sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa, dan mungkin kiper terbaik yang pernah bermain di Inggris.

https://www.goal.com/id/berita/chelsea-vs-arsenal-petr-cech-kiper-terbaik-liga-primer-sepanjang-/12eqldg2c0xtx13gwtnxz4j75e
2019-05-28 15:01:00Z
52781630076058
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Chelsea vs Arsenal - Petr Cech, Kiper Terbaik Liga Primer Inggris Sepanjang Masa? - Goal.com"
Post a Comment