Ekonomi China Selow, Perbankan RI Bakal Kena Getahnya?
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menilai perlambatan ekonomi China akan menghantam bank-bank di sejumlah negara Asia. Apakah salah satunya Indonesia? Hari ini, Rabu (21/8/2019), Fitch merilis laporan berjudul China Slowdown Would Hit Banks in Asian Developed Markets Most. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa perbankan di negara-negara yang tergolong maju di Asia mengalami tekanan besar akibat perlambatan ekonomi China. Pada kuartal II-2019, ekonomi China tumbuh 6,2%. Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 6,4% dan menjadi laju terlemah dalam 27 tahun terakhir. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi China pada 2019 sebesar 6,3%, melambat dibandingkan realisasi 2018 yaitu 6,6%. Sementara Bank Dunia meramal ekonomi China tahun ini tumbuh 6,2%.Baca: Bahaya! Ekonomi China Cuma Tumbuh 6,2%, Terendah 27 Tahun
"Perbankan di negara maju Asia akan menghadapi tekanan paling besar karena profil kredit mereka. Perlambatan ekonomi di China akan membawa risiko di sisi kualitas aset dan profitabilitas," tulis laporan Fitch. Lembaga yang berkantor pusat di New York, Amerika Serikat (AS), ini mengajukan asumsi pertumbuhan ekonomi China bisa melambat sampai 3,4% pada 2020 dan kemudian membaik jadi 4,2% pada 2021. Penyebabnya adalah perang dagang dengan AS yang belum kunjung usai. "Hipotesis kami menggunakan skenario dampak ekonomi dari pengenaan bea masuk tambahan terhadap produk-produk China senilai US$ 300 miliar yang akan masuk AS sebesar 25%. Bea masuk ini akan membuat investasi turun drastis sehingga membuat neraca perbankan tertekan," tulis laporan Fitch.(BERLANJUT KE HALAMAN 2) (aji/aji)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ekonomi China Selow, Perbankan RI Bakal Kena Getahnya?"
Post a Comment