Aksi Wait dan See Pelaku Pasar Tekan Harga Obligasi
Jakarta, CNBC Indonesia -Harga obligasi rupiah pemerintah ditutup lemas atau terkoreksi pada ujung pekan ini, seiring dengan koreksi di pasar surat utang pemerintah negara lain mengantisipasi pidato The Fed akhir pekan ini yang diharapkan memberi sinyal arah kebijakan moneter bank sentral Negeri Sam tersebut. Data Refinitiv menunjukkan terkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya.Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. Seri acuan yang paling melemah adalah FR0068 dan FR0079 yang bertenor 15 dan 20 tahun dengan kenaikan yield sama-sama 2,4 basis poin (bps) menjadi 7,67% dan 7,76%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.Yield Obligasi Negara Acuan 23 Aug'19 | |||||
Seri | Jatuh tempo | Yield 22 Aug'19 (%) | Yield 23 Aug'19 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar IBPA 22 Aug'19 (%) |
FR0077 | 5 tahun | 6.678 | 6.658 | -2.00 | 6.6222 |
FR0078 | 10 tahun | 7.244 | 7.242 | -0.20 | 7.2224 |
FR0068 | 15 tahun | 7.649 | 7.673 | 2.40 | 7.627 |
FR0079 | 20 tahun | 7.737 | 7.761 | 2.40 | 7.7333 |
Avg movement | 0.65 |
Indeks tersebut turun 0,26 poin (0,1%) menjadi 259,99 dari posisi kemarin 260,26.
Pelemahan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 563,2 bps, menyempit dari posisi kemarin 563,4 bps.Yield US Treasury 10 tahun stagnan di 1,61% dari posisi kemarin.
Terkait dengan pasar US Treasury, saat ini masih terjadi inversi pada beberapa seri, yang lumrah terjadi sejak perang dagang China-AS memanas pada April lalu. Saat ini pelaku pasar global lebih menantikan inversi yang terjadi pada tenor 3 bulan-10 tahun dan 2 tahun-10 tahun yang mulai terjadi pada awal tahun tetapi timbul dan tenggelam. Inversi adalah kondisi lebih tingginya yield seri lebih pendek dibanding yield seri panjang, membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve). Kurva ini mencerminkan investor lebih meminati US Treasury seri panjang dibanding yang pendek karena menilai akan terjadi kontraksi jangka pendek, bisa berupa tekanan ekonomi bahkan hingga krisis.Yield US Treasury Acuan 23 Aug'19 | |||||
Seri | Benchmark | Yield 22 Aug'19 (%) | Yield 23 Aug'19 (%) | Selisih (Inversi) | Satuan Inversi |
UST BILL 2019 | 3 Bulan | 1.992 | 1.971 | 3 bulan-5 tahun | 48.3 |
UST 2020 | 2 Tahun | 1.609 | 1.603 | 2 tahun-5 tahun | 11.5 |
UST 2021 | 3 Tahun | 1.527 | 1.522 | 3 tahun-5 tahun | 3.4 |
UST 2023 | 5 Tahun | 1.493 | 1.488 | 3 bulan-10 tahun | 36 |
UST 2028 | 10 Tahun | 1.61 | 1.611 | 2 tahun-10 tahun | -0.8 |
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
Negara | Yield 22 Aug'19 (%) | Yield 23 Aug'19 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil | 7.22 | 7.26 | 4.00 |
China | 3.077 | 3.07 | -0.70 |
Jerman | -0.641 | -0.65 | -0.90 |
Prancis | -0.353 | -0.354 | -0.10 |
Inggris | 0.518 | 0.534 | 1.60 |
India | 6.56 | 6.566 | 0.60 |
Jepang | -0.243 | -0.232 | 1.10 |
Malaysia | 3.344 | 3.367 | 2.30 |
Filipina | 4.426 | 4.475 | 4.90 |
Rusia | 7.18 | 7.23 | 5.00 |
Singapura | 1.807 | 1.8 | -0.70 |
Thailand | 1.49 | 1.545 | 5.50 |
Amerika Serikat | 1.61 | 1.61 | 0.00 |
Afrika Selatan | 8.265 | 8.29 | 2.50 |
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Aksi Wait dan See Pelaku Pasar Tekan Harga Obligasi"
Post a Comment