Kemenkeu Gandeng BKN Genjot Pelayanan PNS Berbasis IT

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) melakukan kerja sama dengan menandatangi nota kesepahaman sebagai bentuk inovasi untuk peningkatan pelayanan kepada pegawai berbasis teknologi yang memiliki pengakuan legalitas administrasi.

Penandatangan dilakukan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Kepala BKN Bima Haria Wibisana. Melalui kerja sama ini, Kemenkeu dan BKN akan dapat melakukan pertukaran data pada Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di dua institusi, yaitu Human Resources Information System (HRIS) milik Kementerian Keuangan dengan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) yang ada di BKN.

Sri Mulyani menjelaskan, selain perubahan proses bisnis, era digital juga menuntut semakin rendahnya penggunaan kertas (less paper) atau bahkan paperless. Dengan demikian, maka ada potensi penghematan juga dari biaya ribuan lembar kertas untuk pengurusan SK kenaikan pangkat atau pensiun.

"Keuntungannya menjadi less paper atau suatu saat paperless adalah kalau 4.000 SK, 6.000 CPNS dan 1.400 pensiun dan berbagai proses tadi dalam proses rekrutment jutaan orang, kalau semua gunakan paper, maka berapa banyak pohon ditebang," ujarnya di Aula Mezzanine, Kemenkeu, Senin (19/8/2019).

Foto: Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kemeterian Keuangan dan Badan Kepegawaian Negara (CNBC Indonesia/Lidya Julita S)

"Saya sangat mendorong agar kita semua upaya adopsi tekonologi ini dalam rangka desain bisnis proses manajemen ASN dan sistem informasi ASN dengan menggunakan teknologi digital sehingga tidak hanya paper tapi lebih akurat kredibel dan reliable," lanjutnya.

Selain itu, Sri Mulyani menilai kerja sama ini juga dapat menghemat pula biaya pencetakan, ruang penyimpanan berkas, hingga waktu yang harus diluangkan para pimpinan untuk menandatangainya surat-surat tersebut.

Apalagi saat ini para ASN terbanyak generasi milenial sehingga pasti sudah terbiasa dengan teknologi terbaru. Dengan demikian tidak akan sulit untuk mengubah sistem ke era digital.

"Ini jadi kebutuhan yang makin nyata karena mayoritas ASN kita generasi milenial yang mereka sangat cerdas gunakan teknologi," tegasnya.

[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)