
KPAI, bersama Yayasan Lentera Anak, mempersalahkan Audisi Umum bulutangkis PB Djarum. Lembaga pemerintah dan LSM itu menuding Djarum, produsen rokok, mengeksploitasi tubuh anak demi kepentingan promosi.
Yang menjadi landasan KPAI dan Lentera Anak adalah UU Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 tentang penggunaan badan anak sebagai eksploitasi dan Peraturan Pemerintah nomor 109/2012 tentang rokok sebagai zat adiktif berbahaya.
Audisi Umum PB Djarum sendiri sudah digelar sejak 2006. Banyak pebulutangkis top lahir, dari Kevin Sanjaya Sukamuljo hingga yang terbaru Leo Rolly Carnando, yang menjuarai Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior 2018 di Kanada.
Audisi Umum itu digagas PB Djarum, klub bulutangkis yang sudah beroperasi sejak 1969. Klub tersebut, seperti diketahui, banyak menghasilkan legenda bulutangkis, mulai dari era Liem Swie King hingga Tontowi Ahmad.
Tontowi pun angkat suara menanggapi polemik ini. Peraih medali emas Olimpiade 2016 itu bercerita bagaimana ia menerima pelatihan bulutangkis dari Djarum.
"Sangat disayangkan. Saya kan atlet binaan Djarum, saya merasakan juga, sebagai orang kampung, untuk akses ke klub besar itu kan sulit tesnya jika tanpa audisi. Sekarang, kalau audisi ditiadakan jadinya kan sulit juga," kata Tontowi saat dihubungi pewarta, Selasa (9/9/2019).
"Kami (sebagai atlet) kalau mau ke klub besar, dari kampung itu ke mana? aksesnya lewat mana?" dia menambahkan.
Ke halaman berikutnya (mcy/yna)
https://sport.detik.com/raket/d-4699175/baru-permasalahkan-audisi-pb-djarum-kpai-ke-mana-saja
2019-09-09 10:41:58Z
52781792807014
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Baru Permasalahkan Audisi PB Djarum, KPAI ke Mana Saja? - detikSport"
Post a Comment