Search

Investor Merespon Tarif Baru, Bursa Futures Wall Street Keok

Investor Merespon Tarif Baru, Bursa Futures Wall Street Keok

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan pre-market hari ini (3/9/2019), indeks utama Wall Street kompak terjun bebas seiring dengan investor yang mulai mencerna dampak babak baru pengenaan tarif tambahan antara Amerika Serikat (AS) dan China, usai libur memperingati hari buruh kemarin (2/9/2019)

Pada pukul 17:55 WIB, kontrak futures Dow Jones dan S&P 500 anjlok masing-masing 214,28 poin dan 24,96 poin. Sementara kontrak futures Nasdaq turun 73,25 poin.

Pada 1 September, AS memberlakukan tarif sebesar 15% kepada berbagai produk importasi asal China senilai US$ 125 miliar, sedangkan Negeri Tiongkok juga mengenakan tarif tambahan sekitar 5-10% untuk produk Made in USA, termasuk di antaranya adanya minyak mentah.

Ini menjadi yang pertama kali China memberlakukan bea masuk pada emas hitam asal AS setelah kurang lebih satu tahun kedua negara memulai perang dagang.

Di saat yang sama, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa delegasi dari AS dan China masih merencanakan dialog dagang lanjutan bulan ini, meskipun ketegangan antara kedua negara sedang meningkat.

Lebih lanjut, situasi tensi dagang semakin meningkat kala Beijing mengirimkan pengaduan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait pemberlakuan bea masuk dari AS, dikutip dari CNBC International.

Negeri Tiongkok mengklaim bahwa tarif tambahan telah melanggar konsensus yang dicapai oleh pemimpin kedua negara saat bertemu di Osaka (Jepang) akhir Juni silam. Di lain pihak, selain perang dagang, pelaku pasar juga mencermati krisis konstitusional yang sedang melanda Inggris terkait perpisahan dengan Uni Eropa (Brexit).

Anggota parlemen Inggris akan kembali bekerja pada hari ini, dan hanya punya waktu kurang lebih sepekan sebelum kembali reses. Agenda utama anggota parlemen adalah mengajukan Undang-Undang untuk menghalangi terjadinya no-deal Brexit pada 31 Oktober mendatang.

Akan tetapi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan akan mengadakan pemilu sela jika parlemen mencoba menjegal rencananya, yakni keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan. Pemilu sela tentunya dimaksudkan untuk mengubah komposisi parlemen agar diisi lebih banyak pendukungnya.

Kisruh politik tersebut langsung menghantam poundsterling, hingga mendekati level terlemah 34 tahun pada perdagangan hari ini. Pada hari ini investor akan mencermati rilis data PMI Manufaktur AS bulan Agustus pada pukul 21:00 WIB

TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa/dwa)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Investor Merespon Tarif Baru, Bursa Futures Wall Street Keok"

Post a Comment

Powered by Blogger.