Search

Jangan Sampai Salah Menangis seperti Suarez - detikSport

Liverpool -

Liverpool cuma harus fokus meraih kemenangan dalam sejumlah laga agar bisa jadi juara Liga Inggris. Supaya tak ada lagi yang menangis seperti Luis Suarez dulu.

Tentu, fans Liverpool kini sedang membusungkan dada. Mereka makin dekat dengan trofi liga.

Skuat asuhan Jurgen Klopp saat ini mengoleksi 73 poin dari 25 pertandingan Liga Inggris yang telah dimainkan, hasil dari 24 kali menang dan sekali imbang. Liverpool unggul 22 poin dari pesaing terdekat mereka, Manchester City, yang berada di peringkat kedua klasemen dengan 51 poin.

Dengan pertandingan Liga Inggris yang menyisakan 13 pertandingan, jarak 22 poin Liverpool cukup sulit untuk dapat dikejar City. Terlebih, The Reds saat ini cukup stabil di liga dengan rentetan kemenangan dan belum terkalahkan.

Andai Mohamed Salah dkk mampu menyapu bersih enam laga ke depan, Liverpool akan menyegel gelar juara pada 22 Maret saat mereka bertemu Crystal Palace, dengan asumsi City terus menang juga. Dengan jarak 22 poin yang tetap bertahan, sudah mustahil untuk The Citizens menyalip Liverpool saat laga menyisakan tujuh pekan lagi.

Jangan Sampai Salah Menangis Seperti SuarezLiverpool makin mendekati trofi Liga Inggris (Julian Finney/Getty Images)

Sisa 6 'final' pertandingan Liga Inggris bagi Liverpool, di atas kertas The Reds dinilai bisa menyapu bersih. 6 Tim tersebut yakni Norwich City, West Ham United, Watford, Bournemouth, Everton, dan Crystal Palace.

Akan tetapi, Liverpudlian pasti ingat dengan peristiwa air mata Luis Suarez. Tepatnya di musim 2013/2014, yang skenarionya mirip dengan saat ini. Liverpool di ambang juara!

Hanya saja kala itu persaingan cukup ketat. Manchester City terus menempel hingga sisa pertandingan akhir dan malah anak-anak Manuel Pellegrini (pelatih City saat itu) yang jadi juaranya.

Manchester City juara musim2013/2014Manchester City juara musim2013/2014 (Alex Livesey/Getty Images)

Kembali soal peristiwa air mata Luis Suarez, itu terjadi pada laga Liverpool bertandang ke Selhurst Park, kandangnya Crystal Palace. Punya misi harus menang dan kalau bisa dengan skor besar melawan demi menjaga peluang juara, Liverpool sebenarnya punya peluang ketika sampai menit 78 mereka memimpin 3-0 berkat gol-gol Joe Allen, Suarez, dan Daniel Sturridge.

Tapi kemudian Damien Delaney mengawali mimpi buruk Liverpool di menit 78 untuk mengubah skor jadi 1-3, lalu kemudian Dwight Gayle membuat para pemain serta fans Liverpool terpaku ketika dua golnya di menit 81 dan 88 menghabisi mimpi The Reds untuk jadi juara.

Skor akhir 3-3 kala itu masih menempatkan Liverpool di puncak klasemen dengan 81 poin, unggul satu angka dari Manchester City. Tapi akhirnya ya itu tadi, Manchester City yang tertawa di akhir.

Jangan Sampai Salah Menangis Seperti SuarezSaat itu, kekalahan Liverpool di-bully dengan sebutan 'Crystanbul' (Jamie McDonald/Getty Images)

Luis Suarez menjadi pemain Liverpool yang sangat terpukul. Begitu peluit akhir pertandingan berbunyi, dia menunduk dan jongkok. Sambil menutup mukanya dengan jersey, Suarez terlihat sesenggukan. Air matanya tumpah.

Jangan Sampai Salah Menangis Seperti SuarezLuis Suarez begitu terpukul (Jamie McDonald/Getty Images)

Para pemain Liverpool dan Crystal Palace coba menghibur. Apa daya, Suarez sangat lemas hingga tak bisa berdiri. Sampai akhirnya sang kapten, Steven Gerrard datang dan mengangkatnya berdiri. Sembari menyuruh kameramen tidak lagi menyoroti Suarez.

Hati Suarez bak terkoyak. Padahal, musim itu dia tampil sangat sangar.

Suarez mencetak 31 gol dan 12 assist, menjadikannya topskorer liga. Bahkan, dia juga menyabet pemain terbaik versi PFA dan PWA. Sayang beribu sayang, tampaknya penghargaan-penghargaan itu menjadi sia-sia.

Jangan Sampai Salah Menangis Seperti SuarezFoto: (Jamie McDonald/Getty Images)

Lain sisi, Steven Gerrard sang kapten juga terpukul berat. Andai saja pertandingan sebelumnya, dia tidak terpeleset saat melawan Chelsea (yang kita ketahui akhirnya kalah 0-2), bisa saja Liverpool masih punya peluang untuk juara.

Musim 2013/2014 kala itu menjadi musim yang berat bagi Liverpool. Drama sampai akhir.

Bisa bawa Liverpool juara Liga Inggris kali ini, Klopp?Bisa bawa Liverpool juara Liga Inggris kali ini, Klopp? (Frank Augstein/AP Photo)

Di musim 2019/2020, bisa jadi Liverpool mampu menembus duka terdahulu itu. Liverpudlians tentu tak mau ada lagi momen sendu seperti tangisan Luis Suarez.

Asal bisa menang dalam sejumlah laga di depan mata, maka kenangan duka masa lalu itu bisa terganti dengan momen air mata bahagia untuk Salah dan lainnya. Liverpudlians kini juga akan penuh harap agar tak ada lagi momen terpeleset dalam derap Anfield Gang menuju takhta juara Liga Inggris kali ini.

Simak Video "Mampukah Liverpool Samai Rekor Invincible Arsenal?"
[Gambas:Video 20detik]
(aff/cas)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiZGh0dHBzOi8vc3BvcnQuZGV0aWsuY29tL3NlcGFrYm9sYS9saWdhLWluZ2dyaXMvZC00ODg1OTUyL2phbmdhbi1zYW1wYWktc2FsYWgtbWVuYW5naXMtc2VwZXJ0aS1zdWFyZXrSAQA?oc=5

2020-02-04 14:10:57Z
52782021361765

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Jangan Sampai Salah Menangis seperti Suarez - detikSport"

Post a Comment

Powered by Blogger.