AS-Korut Tegang Lagi, Negosiasi Sehari di Swedia Pupus!
Jakarta, CNBC Indonesia - Negosiasi nuklir antara negosiator top Korea Utara (Korut) dan Amerika Serikat (AS) yang dilakukan di Swedia pada Sabtu kemarin (5/10/2019) akhirnya pupus dan membuat prospek perdamaian kesepakatan antarkedua negara itu pun berakhir.
Padahal ada kemungkinan negosiasi ini akan mengakhiri kebuntuan dari dua negara yang kerap melakukan uji rudal ini. AS telah lama meminta Korut untuk denukrilisasi, sementara Korut meminta penghentian embargo ekonomi.
Kepala Negosiator Nuklir Korut, Kim Myong Gil, menghabiskan sebagian besar hari itu dalam pembicaraan dengan delegasi Amerika. Namun dia menyalahkan sikap AS yang dinilai cenderung tidak fleksibel dan tak mau melepaskan sudut pandang lama mereka.
"Negosiasi belum memenuhi harapan kami dan akhirnya putus," kata Kim kepada wartawan di luar kedutaan Korea Utara, berbicara melalui seorang penerjemah, dikutip CNBC International, Minggu (6/10/2019).
Namun AS berkilah. Departemen Luar Negeri AS justru mengatakan bahwa komentar Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) itu tidak mencerminkan "isi atau semangat" dari lebih dari 8-1/2 jam pembicaraan, dan Washington telah menerima undangan Swedia untuk kembali ke negara tersebut untuk melanjutkan diskusi lebih lanjut dengan Pyongyang dalam 2 minggu ke depan.
"AS membawa ide-ide kreatif dan berdiskusi dengan rekan-rekan DPRK-nya," kata juru bicara pemerintah AS, Morgan Ortagus dalam sebuah pernyataan, dikutip CNBC International.
Ortagus mengatakan delegasi AS telah meninjau sejumlah inisiatif baru yang akan membuka jalan bagi kemajuan dalam pembicaraan kedua negara, dan menggarisbawahi pentingnya keterlibatan yang lebih intensif untuk menyelesaikan banyak masalah antara Korut dan AS.
"AS dan DPRK tidak akan mengatasi warisan perang dan permusuhan 70 tahun di Semenanjung Korea melalui satu hari Sabtu saja. Ini adalah masalah yang berat, dan mereka membutuhkan komitmen yang kuat dari kedua negara. AS memiliki komitmen itu, "katanya.
Pertemuan di pusat konferensi terpencil di pinggiran kota Stockholm ini adalah diskusi tingkat kerja formal pertama sejak Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu pada Juni lalu. Kedua negara juga sepakat untuk memulai kembali perundingan yang macet setelah pertemuan puncak yang gagal di Vietnam pada Februari silam.
Sejak Juni, para pejabat AS telah berupaya membujuk Korea Utara untuk kembali ke meja perundingan, tapi tampaknya ada perubahann pekan ini ketika Korea Utara tiba-tiba mengumumkan mereka setuju untuk mengadakan pembicaraan lagi.
Pada Sabtu malam, juru runding Kim Myong Gil menuduh AS tidak berniat menyelesaikan kesulitan-kesulitan negara melalui dialog dan menyiratkan bahwa denuklirisasi Korut sepenuhnya terhadap Semenanjung Korea masih memungkinkan.
Dia juga menegaskan, denukrilisasi bisa, tapi dengan catatan hambatan yang dialami ekonomi Korut bisa dihilangkan. "Ketika semua hambatan yang mengancam keselamatan Korut dan memeriksa perkembangan kami dihilangkan sepenuhnya tanpa bayang-bayang keraguan."
Foto: Korea Utara Kembali Jaga Hubungan Dengan Amerika (CNBC Indonesia TV)
|
Pada awal Oktober, kedua negara juga saling menguji rudal balistik. Korut mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil melakukan uji coba penembakan tipe baru dari rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (submarine-launched ballistic missile/SLBM) dari laut di lepas pantai timurnya pada Rabu (3/10/2019, guna menahan ancaman eksternal dan memperkuat pertahanan.
Peluncuran itu terjadi sehari setelah mengumumkan dimulainya kembali pembicaraan dengan AS untuk mengakhiri program nuklirnya. Para analis melihat, kondisi ini menjadi uji coba paling provokatif oleh Korut sejak memulai pembicaraan dengan AS pada 2018.
"Jenis baru SLBM yang disebut Pukguksong-3 ditembakkan dalam mode vertikal," kata kantor berita resmi KCNA Korea Utara, yang mengonfirmasikan penilaian oleh militer Korea Selatan bahwa rudal diluncurkan pada sudut yang tinggi, sebagaimana dilansir dari Reuters, Kamis (03/10/2019).
"Uji coba tersebut tidak memiliki dampak buruk pada keamanan negara-negara tetangga," tutup KCNA.
Pascaaksi Korut, militer AS juga mengumumkan menguji coba rudal balistik antarbenua. Rudal itu diberi nama Minuteman III.
Peluncuran rudal balistik dilakukan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg Rabu (2/10/2019), pukul 01.13. Minuteman III terbang sejauh 6.750 kilometer (km), melintasi Samudra Pasifik ke Kwajalein Atoll di Kepulauan Marshall.
"Tes ini menunjukkan, nuklir AS kuat, fleksibel, siap, dan dirancang secara tepat untuk mencegah ancaman abad ke-21 dan meyakinkan sekutu kami," kata pejabat militer AS dikutip CBS.
(tas/tas)Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS-Korut Tegang Lagi, Negosiasi Sehari di Swedia Pupus!"
Post a Comment