Deflasi Rendah, BPS Pastikan Daya Beli Masih Terjaga
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menegaskan daya beli masyarakat masih baik, meski terjadi deflasi sebesar 0,27% selama September 2019. Adapun deflasi ini lebih rendah dari September 2018 yang tercatat 0,18%.Menurutnya, inflasi inti masih terjaga dengan baik. Selain itu, deflasi selama bulan lalu terjadi karena penurunan harga pangan di pasar.
"Saya katakan bahwa deflasi 0,27% lebih disebabkan karena penurunan harga-harga bergejolak. Sedangkan inflasi inti masih aman dan daya beli masih terjaga baik," ujarnya di gedung BPS, Jakarta, (1/10/2019).
Ia menjelaskan, bahan pangan yang mengalami penurunan dan menyumbang deflasi adalah cabai merah yang harganya turun tajam berikan andil 0,19%, bawang merah andil 0,07%, daging ayam ras 0,05% dan cabai rawit beri andil 0,03% ke deflasi.
"Saya simpulkan tidak ada penurunan daya beli," tegasnya.
Sementara itu, dari beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi hanya bahan makanan dan yang lainnya inflasi. Inflasi tertinggi ada di kelompok sandang sebesar 0,72% dan andil 0,05%. Inflasi lada kelompok ini disebabkan oleh kenaikan harga emas yang menjadi pilihan investasi paling aman bagi masyarakat di tengah kondisi global saat ini.
Kemudian disusul oleh kelompok perumahan, air, listrik gas dan bahan bakar sebesar 0,09% dengan andil 0,02%. Adapun yang dominan naik dari kelompok ini adalah tarif sewa rumah dengan andil 0,01%.
(dru)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Deflasi Rendah, BPS Pastikan Daya Beli Masih Terjaga"
Post a Comment