Ini Dia Taktik RI Jual Batik
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong ekspor batik ke pasar internasional. Baginya, batik merupakan high fashion dengan nilai tambah tinggi.Airlangga mengatakan, industri batik merupakan subsektor dari industri tekstil dan pakaian yang menjadi andalan untuk menopang perekonomian nasional. Batik saat ini bertransformasi menjadi berbagai bentuk fesyen, kerajinan dan home decoration. Masyarakat dalam negeri maupun mancanegara meminatinya.
"Batik Indonesia telah memiliki keunggulan komparatif di pasar Internasional. Maka itu, kita juga perlu melakukan penguatan branding dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual," kata Airlangga di sela mendampingi Presiden pada puncak peringatan Hari Batik Nasional di Istana Mangkunegaran Solo, dalam keterangan tertulis, Rabu (2/10/2019).
Di tengah era revolusi industri 4.0, pengembangan batik dapat memanfaatkan teknologi canggih agar semakin kompetitif.
"Contohnya, bisa dengan memulai pendekatan kepada generasi muda untuk melakukan digitalisasi dan memanfaatkan media sosial dalam rangka mendorong kemajuan batik nasional," kata Airlangga.
Salah satu lembaga litbang milik Kemenperin, yakni Balai Besar Kerajinan dan Batik di Yogyakarta, sudah mampu mengembangkan aplikasi Batik Analyzer.
Alat tersebut dibuat untuk membedakan produk batik dan tiruan batik. Aplikasi dengan basis Android dan iOS ini menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) yang sesuai dengan implementasi industri 4.0 berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0.
Ia juga mengajak masyarakat untuk berani mengenalkan batik kepada masyarakat dunia, dan menjadikan batik sebagai duta budaya Indonesia pada acara-acara internasional, sebagaimana diamanatkan Presiden Joko Widodo.
Kementerian Perindustrian mencatat, nilai ekspor industri batik nasional pada semester I 2019 mencapai US$ 17,99 juta. Sementara itu, sepanjang tahun 2018, tembus hingga US$ 52,44 juta. Negara tujuan utama pengapalannya, antara lain ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.
Industri batik yang didominasi oleh industri kecil dan menengah (IKM) tersebar di 101 sentra di Indonesia, dengan jumlah sebanyak 47 ribu unit usaha dan telah menyerap tenaga kerja lebih dari 200 ribu orang.
(sef/sef)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Dia Taktik RI Jual Batik"
Post a Comment